Pinjami aku pena hatimu
Ingin ku tulis
Sebuah pesan untuk sahabatmu: Rindu!
“Engkau adalah sebait pagi pada sajak malamku. Engkau adalah selaksa cahaya di gelap langit hatiku. Engkau telah kujadikan setangkai bidadari di taman surgaku. Engkau, kesempurnaan jiwaku…”
Cinta,
Uluri aku tangan kasihmu
Ingin ku ukir
Sebuah prasasti untuk perempuanku
“Biarlah senja karam di atas ombakmu. Engkau tetap berlayar bersama biduk hatiku. Biarlah matahari tenggelam di garis pantaimu. Engkau tetap memijak tanah jantungku. Biarlah bintang menghujam atap-atap malam. Engkau tetap bersandar di palung hatiku.”
Cinta,
Beri aku warna-warnimu
Ingin ku goreskan
Sebuah pelangi untuk labuhan jiwaku
“Tak terhitung berapa kali embun pagi tetesi hari. Dirimu, satu di hatiku. Tak terbilang seberapa terang matahari sapu bumi. Hatimu terendap dalam jiwaku.”
Cinta,
Berdua, kita harus bicara.
by da. Setiawan (9 Oktober 2006)
Posted by Rurin on Juni 24, 2010 at 2:08 pm
Wahhh… Pak Dwi bisa romantis juga ya… btw.. tuh puisi buat sapa pak? Buat Bu Dosen kah…? Sungguh beruntung Bu Dosen itu… Hehehe…